TARAPAN Kraton Yogyakarta

Posted on November 21, 2008. Filed under: Kraton Yogyakarta, Mataram Yogyakarta, Nilai Tradisi | Tag:, |

TARAPAN Di Lingkungan Kraton Yogyakarta

source: http://www.bksnt.jogja.com, and posted by Cakra Prabu Krisna & tipikor99

Tarapan adalah suatu upacara peralihan atau life-cycle seorang gadis. Upacara tersebut dilaksanakan pada saat pertama kali si gadis haid. Pelaksanaan upacara tersebut pada setiap gadis tidak sama, ada yang masih duduk di SD, SMP, maupun SMA, dan tepatnya seminggu setelah haid atau setelah selesai haid diadakan upacara tarapan.

Di dalam upacara tarapan tidak lupa diadakan sesaji untuk roh-roh halus yang berada di sekeliling kita. Menurut kepercayaan, manusia hidup melalui beberapa tahap: masa dalam kandungan, kelahiran, akil-balig, dewasa, perkawinan dan kematian. Pada tiap tahap kehidupan, manusia menghadapi bahaya, kesialan, kegagalan, musibah, lebih-lebih mengancamnya pada saat peralihan dari tahap satu ke tahap selanjuntya. Maka saat peralihan tersebut disebut juga masa krisis, pancaroba, dan untuk memperkuat diri dengan cara memohon doa restu supaya berhasil tahap hidupnya yang baru saja ditinggalkannya, dengan mengadakan suatu upacara. Dalam upacara tersebut diadakan sesaji yang ditujukan kepada roh nenek moyang, roh halus yang berada di sekeliling tempat manusia yang bersangkutan. Dengan adanya sesaji tersebut dimaksudkan agar roh-roh jahat yang tinggal di sekeliling manusia tersebut menikmati sesaji tersebut sehingga tidak mengganggu orang yang sedang menjalani saat peralihan, dan dengan demikan mereka terhindar dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh roh-roh jahat tersebut. Selain sesaji juga tingkah-laku dan benda-benda yang dipergunakan dalam upacara terapan mengandung makna atau lambang-lambang tertentu yang bertujuan baik bagi kehidupan gadis yang bersangkutan di kelak kemudian hari.

Dewasa ini upacara terapan mulai banyak ditinggalkan, terutama masyarakat biasa. Namun di lingkungan kraton masih melestarikan sampai sekarang, walaupun pelaksanaan upacaranya lebih disederhanakan. Biarpun disederhanakan tetapi maksud dan tujuan tetap sama yaitu memohon perlindungan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa dan doa restu kepada pinisepuh supaya terhindar dari bahaya yang selalu mengancam dalam perjalanan masa remaja, sehingga selamat dan sejahtera hidupnya lebih-lebih bagi seorang remaja putri.

Selengkapnya : Laporan Penelitian JARAHNITRA No. 006A/P/1966. Sumber: http://www.bksnt-jogja.com/bpsnt2008/artikel_detail.php?id=177

Make a Comment

Tinggalkan komentar

    Tentang

    #Hamemayu Hayuning Bawono# Email: albertususada@yahoo.com, usadaku@gmail.com

    RSS

    Subscribe Via RSS

    • Subscribe with Bloglines
    • Add your feed to Newsburst from CNET News.com
    • Subscribe in Google Reader
    • Add to My Yahoo!
    • Subscribe in NewsGator Online
    • The latest comments to all posts in RSS

    Meta

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...